D`jong's Kingdom

Internet is a galactic ocean | this is my anchor

  1. Bash up your level fast do the most effective things at time
  2. Fasting to get more spiritual power don't let vanity get on you
  3. Cultivate your conviction to the maximum, belief will make you brave
  4. And let law of attraction flow in like positive qi inside
  5. There's a blessing and curse no matter on high/low point are you

You're just nothing, what you do is the real you. Don't too much indulge on your bad chi, just watch your step and do it.

Pray in what you're doing

Saya memberikan opini sebagai apresiasi kerja TNI di Indonesia. Note: keluarga saya dari ayah dekat dengan TNI, kakek saya komandan di koramil, pakde saya (almarhum) adalah anggota kopaska, saya juga masih banyak kenalan yang masuk sebagai angkatan.

Saya juga tidak setuju dengan Veronika Koman, saya gak perlu menunggu dari mulutnya kalau dia ini sebenernya adalah agen asing melihat bagaimana tendensi bicaranya itu untuk memisahkan papua dari Indonesia. Papua adalah bagian dari Indonesia. Coba kasih pertanyaan pada VK apakah kalau sekarang papua dianiaya dan merdeka, besok kalau bali di kucilkan lalu bisa cari kemerdekaan juga? Lalu madura? gitu?

Berita terbaru : Churches union condemns shooting that killed pastor in Papua, urges Jokowi to take action

Namun saya juga menyadari bahwa apa yang terjadi di Papua adalah sesuatu yang rawan dan butuh kesadaran untuk lebih yang memanusiakan, atau setidaknya itu yang diberitakan di media masa. Pada awalnya saya sedikit skeptis dengan berbagai foto yang ada dan diberitakan via VK di media sosialnya. Namun kasus penembakan pendeta ini menjadi pembuka mata.
(1) Pendeta itu jelasnya tidak memakai baju yang berbau politik di sana
(2) Pendeta memiliki kredibilitas dan trackrecord dalam melakukan pelayanan non-profit di papua sana
(3) Pendeta itu jelasnya akan pilih apolitical/dia hanyalah pendeta palsu yang cari untung saja. Apolitical juga berarti dia menerima seluruh umatnya karena jelas umat punya golongan politik yang berbeda-beda
(4) Di masa pandemi ini juga terbongkar di dunia orang kristen, banyak gereja yang sibuk cari uang lewat donasi dll. Gereja di lokasi terpencil adalah Karya Tuhan yang lebih riil dibandingkan siapa-siapa yang berada di perumahan kaya di perkotaan.

Namun di sisi lain polisi secara terang-terangan akhirnya menyangkal berita ini Polda Papua: Isu Pendeta Tewas Ditembak TNI Tak Benar, Itu Fitnah KKB!

Tentunya kita tidak langsung percaya dengan yang dikatakan oleh TNI, karena daripada nasionalisme saya akan memilih kebenaran. Apa gunannya nasionalisme apabila tentara kemudian terang-terangan secara tidak adil menyiksa rakyat sendiri = menjadi alat dari oligarki alih-alih menjadi pahlawan untuk mempertahankan negara?

Berita mainstream itu kebanyakan hanya menjadi stenographer bagi pemerintah dan ilmu ini saya dapatkan seiring meningkatnya jam terbang melihat berbagai manipulasi yang ada di pemilu USA. Bukan saya tidak tertarik dengan Indonesia, tahu sendiri kan gimana kondisi free-speech di sini? semua tidak kelihatan gamblang.

Lalu kalau mengutip apa yang dikatakan oleh corbettreport, apa yang ada di berita mainstream itu selalu closed source, yang berarti kebanyakan kasus Anda tidak bisa melihat kasus itu dari data mentah yang ada. Ibarat sosis langsung terima jadi, gak tahu berapa kadar rasio daging dan tepung untuk pembuatan makanan itu. Dibandingkan dengan jurnalis independen, mereka selalu bisa menyajikan data-data karena mereka bisa lari bila dikejar berbeda dengan berita mainstream yang gampang diancam bila perlu.

That being said harus diingat pula bahwa ini kejadian juga semakin panas ketika freeport sudah dijual ke Indonesia. Apakah ada beberapa “investor yang renege on promise?”, seperti yang perlu Anda tahu tidak jarang NGO itu membiayai “operation sedition” di negara-negara menggunakan cover “kemanusiaan”.

Namun bila benar itu yang terjadi TNI harus memperbaiki diri mereka sendiri, kadang kebijaksanaan itu lebih dahsyat daripada mengalahkan secara fisik.

Kalau soal kapitalisme gini kredonya.

1) Kapitalisme adalah 'the only way', macem saudara Yesus. 2) Socialisme hanyalah 'soon-to-be' komunisme, pokemonize it ibarat metapod ke butterfree. 3) Want real socialism, look at venezuela. 4) Good commie = Dead commie 5) If capitalism failing we called that communism

sebagai orang katolik jelas tidak mungkin saya pandering ke communism – socialism – atau bahkan kapitalisme, secara historis karena ada masalah dibalik itu. Walaupun socialism juga di Gereja Katolik ada namanya Social Teaching dan itu lebih komprehensif daripada sekular social teaching macem socialism itu.

mengapa menjadi content-creator (youtuber)

why? mengasses diri lagi sebelum masuk dan dikenal wkwk, saya tidak meremehkan kalau misal yang saya takutkan bener-bener terjadi

saya tidak menyebut diri saya sebagai youtuber, itu yang pertama, saya sebut diri saya sebagai kreator/pencipta konten. Apa yang saya ciptakan? adalah apa yang menjadi komoditi saya : ide, kepercayaan, database knowledge, tingkat kritis otak dan kesejarahan saya.

saya tidak membatasi pada youtube sih, saya ini sebenernya lebih pinter untuk ngetik / berkonsep daripada menjadi pembicara online. Dan saya juga tidak terlalu ingin jadi pembicara karena banyak aaah – eeeeh wkwk.

untuk roemoes sebenernya fokus utama adalah pada filsafat, karena yang hardcore banyak saya hanya berfilsafat singkat aja gak muluk2. Kalau untuk formalitas : untuk membagikan agar bisa bermanfaat pada orang lain. Tapi sebenernya sih, untuk curhat aja.

untuk berilmu/tidak, saya kira tidak ada orang yang mengaku sudah berada di puncak dulu dan baru mengajar. Ibarat koki/gitaris, Anda sudah berada di titik tertinggipun. John Petruci vs Paul Gilbert juga pada akhirnya akan merefleksikan diri dengan karya musik masing-masing (bukan ijazah vs ijazah). Apakah karya musik yang favorit adalah dari musisi yang pendidikannya tertinggi? Tommy emmanuel aja tidak sekolah dan enak mainnya. Semua kembali ke feel diri kita sebagai content creator apakah nyambung kepada feel penonton.

pada akhirnya kesimpulan saya, ya menjadi konten kreator hanyalah sebuah aktualisasi diri saja untuk menemukan jati diri yang asli. Kisah saya silahkan difollow jika ingin.

roemoes tidak lagi menjadi sebuah brand company tapi sebuah pseudonym aja bagi diri saya yang diam dan tidak terlihat di dunia nyata, namun terlihat dalam dunia real sebagai karya.

Saya hari ini mencoba menulis 3 post minimal dan akan membiasakan untuk menulis apa yang saya rasa di write.as ini.

Untuk menulis itu sulit apa betul sih sulit? Siapa yang bilang itu sulit? Anda menulis random apa sulit?

Ya betul saya membedakan menulis karya tulis dan menulis random Menulis random tidak pernah sulit sangat mudah sekali seperti yang saya tulis ini, tidak ada forma tidak ada batasan totally unfettered

Sedangkan untuk menulis karya tulis? memang ada fetter tertentu yang ada, namun jelasnya supaya tidak sulit => tulislah versi bebasnya dulu (sesuka Anda), pake jancok gapapa, lalu setelah itu pekerjakanlah editor (a.k.a bisa diri Anda sendiri) untuk memfilter segala yang 'informal' dalam tulisan itu.

Mengapa kok menulis itu sulit? saya mempertanyakan lagi dan lagi

'Semua rusak' (important moment)

Setelah melalui tragedi september di 2019, ada terulang lagi tragedi september di 2020,

ternyata setelah kupikir2 betul, tidak perlu kita menjadi perfeksionis dan berharap apa yang kita punya tidak akan rusak sepanjang masa, segala hal akan berlalu dalam kehidupan kita,

time erodes everything on its path, only the living one knows the very fact,

sekarang bener saya hidup dari sisa-sisa aja, penyakit hati sudah sembuh namun sekarang tersisa penyakit ekonomi, semoga di masa depan saya bisa menertawakan apa yang terjadi pada hari ini

juga seolah Tuhan mengatakan kepada saya : Anggap sebagai beli belajar = tahu kan belajar itu biayanya mahal?

yang jelas menjadi pinter itu adalah karunia yang kadang diremehkan, pinter sendiri itu kadang biayannya mahal

Hussshhh... let's move on

Ini pemikiran jujur diri saya sendiri.

So saudara saya kelihatannya sudah tunangan (anak dari pakde – selamat bro! tapi kakakmu tertua kita masih jomblo masak mau nyalip wkwk), kemudian refleksi mengapa kok saya bener-bener 100% tidak ada niatan untuk cari cewek pasangan hidup. Saya masih normal 100% – straight tidak bencong. Lihat NSFW konten ya masih nafsu. Apakah kasus patah hati kedua itu shocknya terlalu dalam ya? move on sih sudah gak kaya dulu pinginnya smack-down yg ungkit2 topik.

Tapi memang sejak itu ada beberapa fondasi kepercayaan yang saya hancurkan, misal: saya gak lagi percaya dengan mitos manusia terlahir berpasangan / jodoh di tangan Tuhan / wanita kristen sebagai puncak dari kesucian / ketulusan akan dibalas positif / wanita bisa mencintai / wanita itu tidak bisa sarap dan ngawur. Lebih jauh akhirnya saya belajar dan baca apa itu MGTOW dan mengenal fakta secara lebih dalam, tau Tom Leykis? ya coba cek nama itu tidak akan rugi kalian. Walau itu adalah fenomena di USA tapi yakin deh di Indonesia akan ada kemiripan.

Namun saya punya temen main PS dari smp, temen main, yg akhirnya punya kesepakatan bersama dengan saya : apapun yang terjadi – kapanpun nikahnya – cari cewek umur 21-25 tahun wkwk + fokusnya akan pada cari cewek yang tidak menyusahkan daripada cari yang cantik jelita.

Ah itu masih jauh, masih lama – apakah jadi pastur? ah anarkisme dalam diri menjauhkan saya untuk terlalu tunduk pada aturan-aturan tradisional membosankan itu.

Anda bisa menulis yang akhirnya dibaca di tahun 2020

OLD LEGACY SYSTEM

Harus disadari dulu bahwa internet itu seperti luar angkasa, website-website adalah galaxy yang ada, dalam galaxy (website) itu ada planet-planet kecil yang Anda menguasai segala resource yang ada di dalamnya. Anda adalah immortal dan penguasa galaxy yang baik (misal: facebook, twitter, youtube) akan memenuhi apa yang mereka janjikan di dalam TOS yang diberikan kepada Anda yang Anda teken di muka.

Anda sebagai immortal berhubungan dengan immortal yang lain untuk berbagi info. Bagaimana cara mencapai singularity? simpel but surekill adalah dengan menggunakan #hashtag, ini ibarat Anda menyalakan kembang api dari planet Anda. Sedangkan ketika planet Anda terlalu terpencil, Anda harus pergi jauh dari cari planet immortal yang tulisannya ~ similar dengan Anda dan menaruh 'link' Anda pada immortal itu.

Cara lain yang simpel adalah menjadi penulis pada galaxy yang bukan social-media. Harus dipahami juga bagaimana business-model dari sana adalah iklan, Anda sebaiknya mengiklankan diri Anda bila ingin cepat. Kalau tidak berarti Anda harus menabung fondasi piramid Anda dengan daily posting. Pada galaxy yang bukan social media ketika Anda menulis sesuatu yang viral dan menjadi concern banyak orang, walaupun Anda orang barupun => Anda akan mendapatkan instant boost dan ditonton banyak orang.

Namun dibalik penguasa galaxy ada pasukan penjaga keamanan, kita sebut sebagai SS / Sensor(Censor in Indonesia)-Soldier. Pasukan SS ini akan menyensor apa yang politically-incorect sebelum itu bersinar menjadi matahari/bintang yang bisa dilihat dari banyak planet. SS tidak akan peduli dengan kembang api kecil di planet tersembunyi milik Anda itu, “cuma hanya untuk menjadi bintang terang benderang – langkahi mayat kami!” (SS).

old legacy world : facebook, twitter, instagram, path, youtube, tumblr, patreon, gofundme, mastodon, etc.

paralel world : I2P, zeronet, darknet, etc.

BLOCKCHAIN SYSTEM

Namun dibalik sistem dunia ini ada paralel world yang lain yang bernama blockchain system, dengan SS yang berbeda, dengan sistem yang berbeda pula. Ketika konten itu sudah dibuat itu tidak akan bisa dihapus dan akan menjadi realita yang absolute => kecuali ada high level immortal yang bisa decimating seluruh dunia itu yang agaknya tidak bisa dilakukan, konten tidak akan hilang dan eternally exist.

Dalam dunia blockchain system ini kedewasaan yang dicari => bila commune tidak suka konten/user, maka akan ada downrank / blacklist rule. Tapi semuanya crystal clear dan Anda bisa lihat siapa saja itu dan mendeduksi sendiri mengapa kok dilakukan blacklist karena ada file yang dilampirkan. Berbeda dengan apa yang dilakukan oleh youtube/google/facebook sekarang yang dia ini melakukan tindakan semena-mena tapi code-nya tidak pernah ditunjukan umum. Kalau Anda pikir itu normal, bayangkan klo Anda cewek pake salep untuk kecantikan yang tidak ada tulisan kandungan bahan di labelnya. Ngeri dipakai? ya jelas tentu.

Blockchain tidak tanpa ancaman, karena penguasaan narasi itu juga adalah nafsu dari SS dunia old legacy. Kembali di dunia nyata, para pemilik dunia paralel ini bisa dikejar dan diserang tanpa ampun.

Salah satu blockchain yang saya maksud agar tidak abstrack adalah steem/hive

CONCLUSIONS

Kesimpulan saya dari artikel pendek ini adalah 1. Anda bisa langsung joss bila komen konten viral via website yang memang nichenya untuk tulisan tapi bukan social media 2. Anda bisa sukses di social media dengan mendompleng pada 'nabi' berfollower 3. Ada keyword yang bisa ditulis/tidak, akan hilang otomatis atau membuat Anda hilang dari planet itu (baca: algorithm rules). Harus baca trend dan trend politik yang ada 4. Bila Anda ingin masuk ke dunia baru pergi ke paralel world : zeronet, i2p, dat, darknet. Ini apabila Anda menjauhi si SS. 5. Saya percaya bahwa blockchain akan menjadi dunia paralel paling ideal di masa depan ketika Internet temboknya semakin tinggi

  • debat apakah hoax/tidak itu normal, yang abnormal itu yg selalu sendiko dawuh jadi yes-man / bekennya NPC

  • hoax tidak berhenti pada label, otak sebagai mesin sejatinya harus nyala terus – setelan kenceng – klo gak mampu mikir ikut kata otoritas. info yang obsolete bisa jadi hoax, jadi baca terus yang info yang ada dan baca materi filsafat supaya tidak dibohongi terlalu lama

  • dibohongi itu bagian dari realita, ga ada orang secerdas apapun yang bebas dari dibohongi. bisa dibohongi tidak berarti Anda bodoh

  • pelajari 'begging the question' / fallacy ketika orang berfilsafat karena premise yang dianggap benar, bisa saja salah

  • namun ide dalam kepala (debatable issue) seharusnya tidak mempengaruhi praktek, dalam pilihan hidup manusia setidaknya hidup buat keputusan secara konservatif. misal walau Anda tidak percaya 'covid19' itu nyata : ya maka scan bagaimana praktek yg terbaik, universal diterima commune soal hal ini. Setidaknya Anda tidak dihakimi masa dulu sebelum terkena covid19

  • saya juga tidak percaya dengan keseluruhan narasi covid19, maksudnya klo pernah tau cerita trojan-horse cv19 ini bisa jadi adalah itu namun tidak berarti virusnya palsu

  • dulu pernah share banyak soal cv19 ini produksi ftdetrick USA pada 2019, dgn larangan asli utk bahkan pindah rumah dari sono (karena ada bocor) – kemudian di cina 'perayaan tahun baru' kemudian malah lockdown, resiko bad-press demi footage? nope – juga video di brighteon ada dokter jenius yahudi yg bilang soal cv19 ini reseptornya banyak di tubuh, virus ini bahkan dikata bisa reinfeksi lagi dll

  • klo Anda baca geopol paham juga dengan kontestasi dunia di 2020 ini – ancaman eurasia integration pada barat – matinya petrodollar karena pipa – matinya USA sbg global power hanya karena hypersonic missile dan S400 – US vs Cn/Ru memperebutkan Eropa dll – Anda gak akan selengah itu, ini game masih belum apa-apa: next chapter ttg challenge thd 'global financial system' masih otw

  • juga klo anda pikir mati karena virus ini = mati syahid itu urusan Anda. (ada yang mikir begini juga)

👊

  • jika X maka Y, Jika covid19 maka Y. Proyeksikan Y pada segala lini. Y ini yang harus dikritisi – misal praktek lockdown panjang itu juga tidak bener (dan ini video yang saya share bahas secara bahan kritis malah di-'label', bukan fact-check, sebagai buruk oleh fb dan diremove). Sekarang ini jenuhnya masyarakat – venting mereka itu sudah diprediksi dalam waktu pendek jangan diharap untuk nurut ... karena si gov sudah dipercaya, bila berkorban dalam waktu n maka problem selesai, kemudian malah tidak berbuah. manusia bukan robot

  • dan juga dalam masa krisis – utk disclaimer- bila tidak berguna maka kepentingan 'nyawa' Anda bisa dipending dan kesempatan hidup diberikan pada orang yang lebih bermanfaat, jangan bilang suap akan berguna di skenario darurat. Di waktu tertentu ketika korsa dari pihak healer sedang tinggi-tingginya Anda baru tau

  • terakhir.. di masa covid19 ini memang kredonya 'government is supreme'

So called Fact check is actually lazy labelling

Setiap pernyataan itu sebenernya adalah klaim, sama ky cek. 🧮 klaim itu utang yang harus ditagih = mana x-nya ketika Anda gampang amin, klaim itu menjadi 'kontrak' macem ini dia bilang salah : tapi mana url-url yang lain yang bisa buktikan data? gak ada 😼 ini cuma mainan algoritma aja, lazy counterspeech aja, tidak ada upaya fact-check. Hanya “labeling” yang dibranding sebagai “fact-check” era ini netizen = jurnalis 👩‍💼, netizen = fact-checker 🧐 ingat dulu di era perang? ketika tiap negara (yang bendera berbeda) harus mengirimkan jurnalisme dari negara masing-masing utk menghindari bias? Verifikasi itu tidak mudah fenomena “menutup komen” = kejahatan informasi kalau ada gini hiraukan saja, anggap tanda info = politically-incorect

satu-satunya lembaga fact-check yang legit (official) itu macam ruptly_vu (vu=verification unit) yg saya tahu. Beda dengan IF/CN p/oynter. Lainnya, lihat aja komen yang viral. Juga belajar filsafat sangat penting.