D`jong's Kingdom

Internet is a galactic ocean | this is my anchor

Dengan post ini saya ingin rebrand blog ini menjadi sesuatu yang berbau 'Sahaya'|'hamba'

Ergo ... the channel|page is all about my dao, and my greater sense of self: it will be limitless, overbearing, beyond logic and above reasons.

“Bila jiwa Anda kecil pencapaian Anda terbatas, maka jadilah Elohim yang sejati.”

Sebenernya kata misal : John Petruci vs Jordan Rudess itu cuma untuk SEO yang lebih gampang, seolah2 bertarung padahal nggak.

Musik itu mengikuti tempo dan 'perjanjian lama', main pun tidak keluar dari perjanjian itu. JP dan JR itu disiplin ikut tempo dan ngisi dari sana.

Walau kelihatannya mereka lihat satu sama lain, itu unrelated, karena esensinya dari telinga & otak kanan masing-masing dan sebaik mungkin menjadi pelayan bagi 'established' tempo itu.

Sama juga dengan ketika bekerja/berbisnis dalam eskatologinya jg ikuti tempo.

Mereka gak bersaing lihat satu dengan yang lain, kalau daya pikirnya gitu akan kena jebakan tipuan.

Ada tempo yang berjalan di belakang yang secara disiplin harus diikuti,

Namun telinga harus selalu terasah dengan banyak menyerap hal-hal baru karena partiturnya forever cont'd

Ini hanya postingan yang silly aja sih, jadi kalau Anda suka dengan baca novel atau komik atau webtoon apapun itu selalu kan ada cerita fiksi yang di mana si user (entah MC / char lain) selalu mengatakan sesuatu seperti “flame attack” / “ruthless pierce” / “fantastic jab” etc. Bagi anak2 (niche shounin) sebenernya itu tidak masalah, namun ketika itu cerita ada di niche shounen (orang dewasa) kadang banyak ditertawakan untuk jaman sekarang ini. Iya jadi apabila ada macem “kamehameha” itu akan selalu ditertawakan karena hal itu SEBENERNNYA MEMBERIKAN SINYAL BAGI MUSUH tentang (1) di mana posisi kita (2) apa yang akan kita lakukan

Kalau Anda pikir bahwa hal ini adalah hal yang silly yang terjadi HANYA DI DALAM KARTUN. Anda salah besar, karena FLAW childish seperti ini juga sering sekali dilakukan orang dewasa di sosial media mereka ataupun juga di kehidupan nyata. Dalam pandangan utilitarian, maka apa yang kita lakukan bahkan sekecil apapun itu harus punya fungsi yang jelas dan kalau bisa gerakan itu diminimalisir sesedikit mungkin. Namun entah Anda menertawai gimana, selalu ada macem “parkinson narcissus effect” yang mempengaruhi Anda. Dengan tidak menghina pasien parkinson, yang saya ingin tujukan dari nama itu adalah ketika anda dekat dengan sosial media secara tidak sadar akan selalu ada vanity macem “seeking attention feeling” yang ingin Anda puaskan di sosial media. Entah itu kelak akan dikomen atau tidak sama sekali Anda butuh itu untuk membagikan “sinyal” sebelum melakukan sesuatu. Misal : “ah saya ingin X,Y,Z” / “bangsat! kurang ajar belum tahu kalau ada orang sabotase ya?!?!”

Mari kita diamkan itu di dalam kepala kita

Sebenernya tidak salah juga bila social-engineer itu bisa mensurveil kita semua dengan mengetahui flaw humanisme yang ada di dalam diri kita sendiri.

Dan soal ini apakah Anda persepsikan sebagai masalah atau bukan, itu hanyalah kesadaran diri Anda yang membentuknya. Dan ingatlah nasehat bahwa “opsec” mu sendiri walau sudah sangat tinggi tidak menjamin keamanan bila “opsec” sekitarmu masih mediocre.

Sekian.

Pikiran dan aura buruk

Kalau kamu pinter, ber-IQ tinggi, kerja keras dll, tapi kalau selalu memikirkan bahwa masa depan adalah tidak tentu dan trend selalu buruk, buat apa kamu hidup?

ini bukan tentang suicidal tendency ya

tapi hidup tentang adalah memenuhi misi dan mencapai kebahagiaan yang lebih tinggi

ah 2020 hadiah tidak pernah berhenti, terror yang ada membuat pemboman gereja itu macem mainan anak kecil

ancaman terhadap kesehatan – keuangan – kebebasan ada di depan mata, namun tentu itu adalah urusan para gajah, apa daya saya merubah itu?

teori konspirasi dibaca dan tidak bisa dihiraukan walau sekecil apapun itu, alasannya tentu : mitigasi – juga belajar (utamanya)

tanpa senang pun tapi kalau menganggap hal itu sebagai 'tirakat' untuk ikutan merasa ketika jiwa lain juga nasibnya tidak sebaik kita. Apa sih yang membatasi jiwa kita dengan jiwa lain? tidak ada.

pikiran seharusnya melampaui aura buruk itu, rasionalnya MEMANG kita harus menunggu dijagal, tapi manusia itu makhluk irasional : walau desperate tetep aja bekerja karena manusia juga yakin dan mengimani bahwa akan ada sesuatu – tetes solusi – yang turun dari Tuhan kepada insan yang rajin dan percaya

fin

Menyensor itu bisa = mengilangkan bukti atau meniadakan diskusi tentang sesuatu

Golongan penyensor itu adalah golongan yang TAKUT, BODOH, LEMAH & posisi yang UNDEFENDABLE

Bandingkan dengan 'walaupun seHOAX apapun informasi itu, silahkan BUKA mari KRITISI bareng (dijangan rame2).

G ada sebenernya alasan bahwa sensor itu adalah sesuatu yang melindungi masyarakat dll, MASYARAKAT DILINDUNGI DENGAN DIBIKIN CERDAS DAN BISA MELINDUNGI DIRINYA SENDIRI. Sensorship itu MERENDAHKAN ANDA + MENGANCAM NYAWA ANDA.

https://www.facebook.com/m.supriatma/posts/10158175634063533

note,

this is not sure future, but some crumbs I picked from my own source (content-creator, internet data and bunch of imagination haha) shows the likelihood that's gonna happen.

disclaimer,

  • i'm not pro or against anything, even my country. I believe in freedom and liberty but I'm also believing the need of small government is needed to maintain the healthy balance between the faction.
  • i'm not disdaining over China or Russia as the new emerging global power, or then dishing out the weakening west power (current overlord) in regards of geopolitics

my own background,

  • I'm following geopolitics for at least 2 years, imagine a guitarist (me) who hates worldly matters and not to mention my public health (mostly science) undergraduate degree how can people like this care about economy and politics. but that was started 2 years ago while also I'm starting my internet business, I deep searching everything that I'm lacking (economic, political, psychollogy to balance my own skills). And then I find economic fascinating and watching this type of content until I find the information about economic collapse in 2008 – while researching about “why gig-economics exist”. So today whenever something happened 'it's economy'

what is great reset,

I won't do like corbettreport or any other, just in short : to give a break to the current system, economically. When we say economic never forget the politics. So because it's putting a break to current economic system it will unavoidably affect the political system.

Is the break itself planned? no ... we live in the world that worked scientifically but also socially there's something that always be repeated overtime (social positivism). Human always repeat the history (refer to zeitgeist philosophy) like how we knew when the fiat currency system will always change at most 100 years that's the invisble rule in regards our world today.

I don't know exactly what is the great-reset 'they' (davos) refer to, but this is just my guess at least it will be like this:

1 safeguard the sins of the banker by anulling their scheme (crime) etc.
2 because internet+IT is good at exposing crime there'll be more control of that (this is also related to point 1)
3 controlling the anger of people using 'legal means' by binding them to a new convenant, 'starve them' is just a one way to make them yield more easily. This is where SDR currency goes 4 establish the new all encompassing scheme using the help of cold-and-ruthless-but-discipline computer system. This is also controlling number 2, how to get internet+IT serving the interest of the ruling elites = more hidden code, more limitations, more hidden anti-consumeristic-practice.
5 then if social credit score established, new religion re-surfaced. Btw I know how 'credit score' worked in catholic school. Obeying the rule is like a natural reflect.

In the process they will not sacrificing the current progress. Everything else might happened, but to me that's just some company want to propose their own agenda or I can say mini agenda.

Okay that's only my guess, it might be wrong. the key point to emphasize is : what will happen if current trajectory don't change. Pick the end point at pre-covid time : december 2019.

For covid19, I believe it's failed bio warfare against China but actually works against the world.

lockdown-escape.jpg

Dulu sempet diskusi sama saudara soal walau ahli kimia kenapa kok bisa ramu sendiri tapi tak laku dijual rame. dibales, kalah brand sama perusahaan besar. kalau sudah jatuh cinta tidak akan berbalik. tapi ketika lockdown irrasional ini tetep diadakan oleh pemerintah (yang padahal dikritik oleh petinggi who baru2 ini), opsi untuk 'memakan produk luar' dengan 'made in indonesia' jadi opsi yang bagus juga bagi orang kita. tidak usah anggap warga lain jadi saingan maksudnya. > lakukan sekarang gpp, ntar klo dah diloby bisa dipukul aparat ntar wkwk ... itung2 nasionalisasi konsumen.

Selama lockdown masih jalan, ekonomi membaik itu hanya mimpi. belum kena covid, bisa mati kelaparan dulu. hitungannya udah jelas oleh para ekonom dunia sejak awal2, eh masih aja percaya vermerintah. debunk oleh dokter sudah ada di mana-mana dan disensor oleh 'pemerintah dunia' via kroco2 macem fb,tw dan yt itu. yang tahu hanya gedek2 sama 'groupthink' dan 'mob rule' yang rampant. yang dibutuhkan adalah produksi bukan subsidi, free market principle dulu.

Dan saya tahu juga ada orang yang over dengan menggunakan masker sebagai implementasi sharia dari komunitas di era pandemic, maksudnya : bila melanggar akan dibenci dan menjadi musuh bersama yang harus dihancurkan entah jiwa (debunk walaupun dengan pseudoscience) dan fisiknya ( bener2 ingin mencemeti orang yg gak pake masker). Hei ... dokter di RS aja untuk situasi normal tidak setiap waktu perlu memakai masker, rumah sakit itu bahaya infeksinya lebih besar daripada covid19 di manapun. pertahanan terbaik untuk covid19 adalah selalu tentang pysical distancing dan karantina itu untuk orang sakit saja bukan untuk orang sehat. > alasan kenapa kok over dengan masker? Karena manusia kehilangan basic trust kepada orang lain ini yang menjadi sisa propaganda oleh media > lihat cina sono? Basic trust masih terjaga, disiplin ya sejauh tidak ada kasus baru lagi kan? Saya kira sejak kita lockdown selama 2 minggu itu semua yang covid19 sudah mengalami fase akut-nya > test medis untuk covid sendiri pun masih diragukan, inget saya bukan cultist untuk covid19 ini – kalau tak ada evidence ngapain lagi? Evidence yang ada cuma apa? Statistic ... tahukah anda istilah 'fuzzy number'? Statistik itu bisa dimanipulasi > logika anda di test juga di masa krisis ini wkwk

Crypto itu hard currency, tapi beyond crypto itu adalah filsafat karena dia awalnya proof of concept, what conceives concept anyway? Filsafat kan? Filsafat yang buat cryptocurrency dan yang melahirkan sains. filsafat itu hidup, sedangkan agama itu mati, agama hanya sebagai kisi-kisi di mana kita berjalan – hermeneutik itu dari mana kalau tidak dari filsafat? Yang anggap filsafat menyesatkan itu pengkhianat kemanusiaan, hiraukan aja kalau ngeyel catet aja namanya jangan diajak klo ada yg oke-oke.

untuk apapun itu saya kira orang punya sebuah ekspektasi, ekspektasi vs harapan beda sekali: harapan itu boleh tertunda, namun ekspektasi harus ada karena itu adalah sisi rasional dari diri manusia, tanpa adanya ekspektasi, free-market tidak akan terjadi dan perkembangan teknologi hanya sebuah retorika belaka.

nah selain blog ini tentunya saya berharap ada branding yang berbeda pula, blog ini hanya for fun saya menulispun tidak berpikir hanya melatih kreativitas belaka, membiasakan bahasa tulis (alih-alih lisan) dan akhirnya bisa menjadi fondasi yang bagus bila saya ingin menjadi penulis di masa depan.

apa yang membuat saya mendapatkan sesuatu dari blog ini? oh ya karena saya bisa menuliskan curahan pikiran setiap harinya tanpa harus meminta-maaf, hoy ingat ini adalah zona pribadi saya, Anda masuk di kamar saya bila klik link blog ini huahahaha.

namun untuk satelit di luar saya menginginkan sesuatu yang lain : reaksi dan tanggapan orang. ketika wfh ini seolah kita menjadi terpisah satu sama lain, dan bagi laki-laki, telpon2an itu jadi sesuatu yang awkward sekali – kecuali tulis komentar atau tulisan saya kira interaksi online lain kehilangan maskulinitasnya wkwk.

beberapa situs yang THANK GOD bisa membuat saya mendapatkan insentif dari menulis yang agak panjang (komentar) : 1) facebook, group diskusi tentunya 2) kaskus.com, komen terhadap artikel yang nyeleneh dijawab juga 3) youtube/forum online, akun anon – tapi jadi anon yang english speaking itu tidak memuaskan juga saya carinya orang indo

yang ada tulisan tapi jarang di respon ya di twitter, nulisnya enak tapi seolah semua jauh dengan saya, ah tidak nyaman

dan beberapa saat lalu saya juga sudah mencanangkan lbry sebagai lahan untuk blogging bahasa Indonesia, tapi ternyata sedikit pula orang Indo yang masuk sana juga ada mindset bahwa lbry ini saingan dari youtube (sebagai video hoster alih2 blogging platform yang padahal bisa) jadi secara niche orang bahkan asing pun tidak memiliki ekspektasi bahwa akan ada blog di sana. Dan raison'd'etry lbry sendiri adalah untuk tempat barisan sakit hati yang ditendang dari youtube hahaha. Akhirnya ya hanya konten kritis yang worth the view, other else people will go to youtube to enjoy the vids. Sedangkan blogger orang akan lebih lewat search engine untuk cari tulisan. Ini adalah masalah soal di lbry.

dan akhirnya perlu renorming lagi untuk menyelamatkan psyche dari sesuatu yang tidak memerdekakan ini: mari kita fokus ke hive blog. Cuman ada permasalahan untuk hive, jadi begitu anda menulis, hive itu ibarat tattoo yang tidak bisa dihapus, sehingga tulisan itu ETERNAL. Nah itulah kenapa kok perlu ada pertimbangan lebih jauh untuk menulis di hive, namun faktanya kan memang demikian toh? kalau sudah berpendapat ya harus dimaklumi. Namun beda juga dengan di writeas ini, saya bisa hapus akun kalaupun ntar diperlukan, sedangkan di hive tidak bisa!

Namun enaknya hive, dia adalah satu ekosistem yang isinya adalah komunitas penulis yang kalau search hal penting ya di search engine sono sendiri. Jadi kalau start nulis sesuai niche di kolam kecil mulai dari sekarang bisa jadi akan sangat menguntungkan. Dan sama dengan lbry, masih sangat sedikit komunitas penulis di hive dari Indonesia. Saya tahu adanya orang yang gak tau beneran/gak cari2 sumbangan untuk masalah yang terjadi di sumatra sana. Dia nulis dan niche-nya selalu sama berbulan-bulan, aneh sekali hehehe.

Nah kemudian berpikir lagi niche itu akan menguntungkan tergantung dari manusia yang ada, yang penting manusianya. kemudian apa karakteristik dari manusia itu? orang bule / indo? sesuaikan dengan kebutuhan maka Anda bisa menjadi bermanfaat di sana. Apakah memaksakan konten indonesia di platform hive akan berhasil? saya yakin mungkin 30% bisa yakin. :(

Nah yang terakhir adalah kompasiana / kaskus, ah saya tidak akan ndedhes banyak yang jelas karena kita bisa lihat dan baca sendiri kita tahu bagaimana sifat artikel dan apa yang disukai dari orang-orang di sana. Kompasiana lebih ke opini dan persoalan publik sedangkan kaskus ini lebih pada top 10 dll, opini sedikit dan tidak terlalu banyak, kalau kaskus beritanya harus super unik supaya banyak yang baca. Saya tidak tahu bagaimana redaksi berjalan di antara kedua situs itu.

so ini gambar saya taruh sini berasal dari link berikut

121619815-4536687723040121-2508394959191931895-o.jpg

melihat pembahasan sebenernya kurang suka dengan analisis dari infografer / yang nulis script untuk ini. Saya melihat di gambar ini nomor 2 dan tips melindungi diri itu tidak nyambung. Apa hubungannya dengan meminjamkan hp dan tiba2 ada yang bisa dapatkan langsung seluruh data pribadi saya? seng genah aeeee! aaaah

ini mayoritas adalah beban yang bisa dipersalahkan pada operator, bukan berarti semua kasus sim swap adalah salah mereka. Namun dengan bergeraknya kita ke era baru digital dan apalagi ke depan ini akan sangat marak namanya dompet dan transaksi digital, opsel akan memegang peranan penting bagi masyarakat luas.

ini kalau tidak ada tekanan dari masyarakat, saya gak tau lagi apa yang bisa buat perubahan yang signifikan.


edit : Min 18 Okt 2020 02:11:01 WIB Saya coba tanya ke telkomsel (jelas bisa dilihat), begini jawabnya:

SS Customer Service Twitter

kelihatannya memang belum ada jawaban yang pasti soal hal ini!

saya kasih itu supaya gak kena algigolorithm wkwk gimana ya rasanya misal buat konten yang berbau konspirasi?

jangan anggap juga ilmu konspirasi sebagai sesuatu yang 100% jahat.

sebenernya teori konspirasi itu ada ilmunya : ilmu bisnis, dalam bisnis kalau Anda pernah beli modul mahal2 itu yang 3 jutaan lebih akan diajari cara misal : menggunakan lawan jenis untuk menaklukan pembeli, laki untuk perempuan dan perempuan untuk laki.

ah tentu teori konspirxkraki ini akan dibenci di Indonesia, ntar kalau sedikit pemnyinggung vermentrintah akan langsung kena copyright-strike eh... UU ITE. UU ini sangat berguna di tangan pejabat wkwk

but why not make it anonymous? hmmm