Soal lokudon dan implikasinya

lockdown-escape.jpg

Dulu sempet diskusi sama saudara soal walau ahli kimia kenapa kok bisa ramu sendiri tapi tak laku dijual rame. dibales, kalah brand sama perusahaan besar. kalau sudah jatuh cinta tidak akan berbalik. tapi ketika lockdown irrasional ini tetep diadakan oleh pemerintah (yang padahal dikritik oleh petinggi who baru2 ini), opsi untuk 'memakan produk luar' dengan 'made in indonesia' jadi opsi yang bagus juga bagi orang kita. tidak usah anggap warga lain jadi saingan maksudnya. > lakukan sekarang gpp, ntar klo dah diloby bisa dipukul aparat ntar wkwk ... itung2 nasionalisasi konsumen.

Selama lockdown masih jalan, ekonomi membaik itu hanya mimpi. belum kena covid, bisa mati kelaparan dulu. hitungannya udah jelas oleh para ekonom dunia sejak awal2, eh masih aja percaya vermerintah. debunk oleh dokter sudah ada di mana-mana dan disensor oleh 'pemerintah dunia' via kroco2 macem fb,tw dan yt itu. yang tahu hanya gedek2 sama 'groupthink' dan 'mob rule' yang rampant. yang dibutuhkan adalah produksi bukan subsidi, free market principle dulu.

Dan saya tahu juga ada orang yang over dengan menggunakan masker sebagai implementasi sharia dari komunitas di era pandemic, maksudnya : bila melanggar akan dibenci dan menjadi musuh bersama yang harus dihancurkan entah jiwa (debunk walaupun dengan pseudoscience) dan fisiknya ( bener2 ingin mencemeti orang yg gak pake masker). Hei ... dokter di RS aja untuk situasi normal tidak setiap waktu perlu memakai masker, rumah sakit itu bahaya infeksinya lebih besar daripada covid19 di manapun. pertahanan terbaik untuk covid19 adalah selalu tentang pysical distancing dan karantina itu untuk orang sakit saja bukan untuk orang sehat. > alasan kenapa kok over dengan masker? Karena manusia kehilangan basic trust kepada orang lain ini yang menjadi sisa propaganda oleh media > lihat cina sono? Basic trust masih terjaga, disiplin ya sejauh tidak ada kasus baru lagi kan? Saya kira sejak kita lockdown selama 2 minggu itu semua yang covid19 sudah mengalami fase akut-nya > test medis untuk covid sendiri pun masih diragukan, inget saya bukan cultist untuk covid19 ini – kalau tak ada evidence ngapain lagi? Evidence yang ada cuma apa? Statistic ... tahukah anda istilah 'fuzzy number'? Statistik itu bisa dimanipulasi > logika anda di test juga di masa krisis ini wkwk

Crypto itu hard currency, tapi beyond crypto itu adalah filsafat karena dia awalnya proof of concept, what conceives concept anyway? Filsafat kan? Filsafat yang buat cryptocurrency dan yang melahirkan sains. filsafat itu hidup, sedangkan agama itu mati, agama hanya sebagai kisi-kisi di mana kita berjalan – hermeneutik itu dari mana kalau tidak dari filsafat? Yang anggap filsafat menyesatkan itu pengkhianat kemanusiaan, hiraukan aja kalau ngeyel catet aja namanya jangan diajak klo ada yg oke-oke.