Soal west papua, kelihatan negaraku yang kurang bijak soal ini
Entah harusnya nulis soal G30S ya? tapi saya rasa itu topik terlalu jauh bagi saya. saya tahu fakta yang ada dibalik cerita itu sebenernya tapi karena isu PKI sudah banyak yang ngangkat (baca: kadrun). ngapain lagi?
Soal west papua, jujur saya sangat against separasi antara west papua dengan Indonesia. Dan di sini saya berbicara juga sebagai orang yang percaya pentingnya garis batas dan negara. Saya selalu curiga bahwa separasi itu selalu datangnya dari niatan asing/luar, bayangkan anda punya keluarga kemudian tiba2 salah satu anak ingin disowned dari keluarga karena merasa diperlakukan buruk, skenario ini sendiri adalah sesutu yang tidak mungkin. Tentu solusi yang baik adalah adanya EVALUASI dan pertobatan dari keluarga besar untuk RE-NORMING lagi apa yang mereka lakukan. Yaitu dengan berikan suatu REPARASI pada anggota keluarga yang merasa tersisihkan. Untuk disown keluarga sendiri itu bukan sesuatu yang bijak dan natural untuk dilakukan, saya takut selain papua nanti kalimantan juga akan melakukan hal yang sama! Oh dari dulu sampai sekarang ya sungai aja di sini, terus ada tambang, tapi kaum indigenous tidak pernah dapat apa-apa. JRENG – JRENG – JRENG, referendum kalimantan. BIG NO!
Namun di sisi lain saya tahu bahwa demonstrasi yang paling buruk adalah demo yang dihiraukan. Demikian juga di Inggris, 'habeas corpus' juga muncul setelah adanya suatu tekanan yang besar dari pihak masyarakat. Negara dengan banyak politisi di dalamnya kadang juga terlalu complacent, mereka hidup di tempat enak sedangkan yang lain berada di tempat yang tidak nyaman. Jujur untuk soal papua saya tidak pernah menyalahkan TNI, karena mereka hanya tools dan alat negara. Anda tidak pernah memenjarakan pistol ketika itu digunakan untuk membunuh kan? Demikian rasa tidak enak saya selalu diarahkan pada politisi entah itu legislatif ataupun eksekutif yang ada. Dan tidak di jaman ini aja, tapi di jaman terdahulu : ke mana aja?!?! Mungkin apa yang terjadi sekarang bukanlah missdemeanor.
Kalau pake kebijaksanaan dinasti cina kuno, di masa yang sangat ekstrim hubungan manusia bisa dipengaruhi dengan biji yang pernah ditaburkan ke orang tersebut dalam satu masa hidup. Apakah ada bibit yang pernah ditaburkan ke sana selama ini? Apakah 'the last seed of trust' yang bisa mempengaruhi rakyat papua untuk mempertimbangkan ulang hubungan dengan Indonesia?
Di detik ini saya rasa Indonesia butuh keseriusan lebih (kalau biasanya setiap hari 3x, sekarang kasih 6x) untuk menanggapi isu di sana. Dan STOP dengan pendekatan militeristik – itu BUKAN JALANNYA. Orang Papua itu halus!